Ini memang susah di terka. Bagai mencari jawaban teka – teki
kehidupan. Bukankah itu sebab kata putus asa berasal.? Namun segalanya tak akan
pernah ada jawaban kala pertanyaan itu di kuakkan. Lebih dari berjuta bermilyar
kata ku susun hanya untuk menerjemahkan kata MATI. Tapi semua asal jawaban tak
pernah benar. Memang keserakahan ingin tau akan satu kata yang sangat misteri
bagiku. Menyandarkan ketakutan , mencekam dan berlebih. Saat suatu kalimat
menyandang kata MATI , semua terasa terasing. Tapi kenapa ?? itu yang aku tanyakan
dan akan aku cari tau. Sulit di buktikan , memang! Tapi apa sampai segini saja
tujuan dari pertanyaanku.
Mati itu sakit ?? ataukah ada alasan mendasar asal dari
kesakitan itu. Pernah ku dengar secuil sabda yang sedikit memberi titik terang
, kisah yang di cantum dalam Kitab suci ‘barang siapa mendengar jeritan Izroil
kala mencabut nyawanya , maka matilah ia seketika mendengar jeritan itu’
Kalaupun malaikat tak mampu menangis karna sesakit yang tak
pernah terlukiskan sebelumnya. Apalagi kita , kau dan aku yang hanya terlahir
tanpa mukjizat. Setidaknya jika ketakutan itu mendasar pada sakit itu , maka
hidup dan mati hanyalah soal waktu. Sakit itu hanya kamu (dia yang telah mati)
yang tau.
Dan dokter yang
pernah memfonis seseorang meninggal atau mati itu berdasar pada strukur organ
yang berfungsi. Bukan begitu ? Lalu dasar dari vonis itu pun beragam dari
kecelakaan , sakit kronis , atau bahkan bunuh diri yang meyakinkan suatu alasan.
Aku juga bukan mayat hidup dalam arti sebenarnya. Entah
kenapa arti dari nama itu membuatku menyimpan sejuta tanya akan kematian. Ini
kan rahasia Illahi. Sampai segitu kah jawabannya ? Berpacu pada takdir. Seakan semua itu berputar – putar dalam
kelambu bilik otakku.
Bukan maksud aku untuk sok tau , atau sok mengenal mati yang
sekian menjadi misteri. Tapi aku mencoba tepiskan keraguan hanya untuk secuil
jawaban. Hanya itu !
Dan aku pula bukanlah manusia yang siap menjemput malaikat
maut bersanding di sisiku. Karna kesakitanku itu adalah kesaktianNya. Dan ini
bukti kasih sayang Tuhan yang
dilimpahkan padaku. Beririlah padaku , karna aku mampu lalui ujian ini hanya
dengan begitu mudahnya (nampak luar). Patut ku berbangga dan bersyukur atas
sakit sayang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar