Kamis, 29 November 2012

jodoh impian

Ini terlampau sakit

Buat apa menyalahkan keadaan yang tak pernah mendukung kau juga aku merajut mimpi dalam satu asa saja.
Jarak yang jauh????
Waktu yang cukup panjang yang harus ku nanti ???
Perjalanan yang tak kan mudah ???
Itu hanya permainan kata-kata pada mimpi-mimpi  yang sulit terbingkai.
Kamu , yang namanya ku sebut dalam hati.
Yang hanya ku temui di ruang mimpi atau pun bayang-bayang pada tetesan hujan. Juga pada malam sunyi.
Kadang kala kau membawa sebungkus sanjungan yang siap membawa aku terbang kemanapun kau bawa aku. Dalam permainan kata-kata mu.
Hhhh !
Sebenarnya aku tau semua bingkisan cantik itu bukan hanya untuk ku.
Kadang pula kau seolah merintih , meronta , menjerit , disaat ku juga rapuh. Sengaja ku diam dan mendengar keluhanmu. Bagaimana jadinya jika saat itu juga ku katakan keadaanku. Kau pasti mengira aku hanya ikut-ikut mendapat simpatimu.
Lebih baik diam bukan.?
Kau yang tak pernah ku sentuh. Kau yang merasuki relung hatiku. Dan tanpa kusadari , perlahan kau pahat ukiran terdalam yang terus dalam dan dalam. Hingga saat kau pergi harus ku apakan ukiran ini.
Memang ini bukan salah mu , juga bukan salah siapapun. Siapa yang membawamu padaku?
Ini sungguh-sungguh terlampau sakit. Dan aku bingung harus sembunyi pada apa ?
Hujan ?
Tidak. Dia tak lagi memihakku. karna sering ku tau ia juga mengecewakanku sama adanya sepertimu.
Malam ?
Mungkin dia akan terus mengacuhkanku.
Terlampau sesak jika harus ku tampung semua sakit , luka juga kekecewaan ini dalam hati ku.
Apa memang aku harus pergi…?
Darimu yang dulu kian jadi impianku. Darimu yang pernah jadi JODOH IMPIANKU.
Tapi mungkin tidak begitu lagi setelah kau lukai aku. Apa ini dendammu pada masa lalu.
Dan aku tak kan sama dengan “masa lalumu”. Tak kan pernah.
Aku akan menjauhimu. Dalam kemunafikan ini. Meski sungguh ini berat dan terlampau sakit.
Ya ALLAH jamah lah aku yang tertatih ini. Jangan biarkan luka menguasai diri. Aku yang tegar akan terus tegar. Aku yang menantimu dalam diam. Memujimu dalam doa.


dan bila nanti waktu tak kunjung mempertemukan kita. dengan aku berpulang dulu ataupun kamu. atau bahkan ada dari kita menempuh bahgia dengan bersatu dengan yang lain. aku harap kabari aku, ku kan turut berbahagia untukmu. dan Tuhan punya kebahagiaan yang lain.

kisah ini kan jadi kisahku yang ku simpan rapi. dan mungkin juga aku akan kisahkan kembali pada anak cucuku tentang JODOH KHAYALAN.

Selasa, 27 November 2012

surat untuk jodohku

"Assalammu'alaikum........
Apa kabar jodohku? Baik-baik saja kan?? Berat rasanya kantung mataku tertutup. Bagaimana dengan kamu? Apa kamu slalu terbangun disepertiga malam terakhir? Dan apakah mulutmu trs menerus berdzikir dimalam itu?
...
Jujur aku rindu kamu....jodohku...,,
 Tapi saat ini blm saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mau..,atau aku tak rindu. Tapi memang karna perjalanan kita masih panjang. Dan masih banyak kewajiban yg harus kita penuhi sayang..,,Terkadang aku berfikir...apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku??Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya??
 Berat hati ini menantimu, gelisah pula hati ini memikirkanmu. Apa kau slalu hiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan? Dan apakah nanti saat Dzuhur tiba..
 kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, untuk menghadap-Nya?
 Jodohku...sehatkah kamu?
 Kalau saja aku berada disampingmu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.,

 jodohku sabar dan tenanglah...
 aku disini masih bersabar menantimu,Hatimu tak sedang terluka kan? tersenyumlah... karna aku yakin kebahagiaan akan slalu menyertai kita,Jikalau detik ini hatimu sedang terluka, ambil air wudlulah... dan mendekatlah kepada-Nya.,Tapi disini ak berharap kau baik-baik saja..,
 Hmm....
 waktu ini memang terasa lama buadku.,tapi ak yakin takkan lama lagi kau akan hadir menyapaku dan mengajakku untuk melakukan shalat fardhu.
 Dan sering pula kau akan menyanyakan.. " Sudah shalatkah kau sayang?"
 Jodohku...aku rindu..,
 Kapan kita bertemu? Begitu banyak hal yg ingin ku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat2mu. Hati ini kosong...dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yg kan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku.


Jodohku...

apa kau jg rindu padaku? Bagaimana dengan Qur'an mu? Sudahkah kau baca diantara maghrib dan isya'? Apa yg kau pahami dari surah itu? Ceritakanlah kepadaku....Aku siap mendengarkan., dan begitu jg dengan keluh kesahmu,aku siap berbagi sayang...

Perubahan apa yg kau lakukan dari hari ke hari sayang? semakin membaikah? Tak kau sentuh kan hal-hal yg dilarang agama?

Aku berharap seperti itu...Jodohku....

disetiap langkahku dan seusai shalatku.

ku titipkan AL -Fatihah untukmu,agar kau slalu berada dijalan-Nya..

Sabar ya sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu yg lama.

Jangan sampai kau salah jalan sayang.,Salam rindu pula untuk orang tuamu, baik-baikah mrk?Masihkah kau jaga mereka dg kasih sayangmu?Dan sudahkah kau bersyukur??


Sayang...

nantilah aku, dgn berbagai kebaikan yg nantinya akan membawa Rahmat untuk kita, Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama. Karna aku mencintaimu secara tulus...


Jodohku...

bersiaplah kau untuk mencintaiku scara tulus dan mau menerima segala kekuranganku...dan membenarkanku dikala ak salah.Sayang... berusahalah! Kita pasti akan sukses! Bahagiakan orang tuamu...dengan menjaga sikapmu dan tuturkatamu..

Aku yakin kau adalah orang yang sabar, orang yang cakap untuk memimpin kelak.

Jgn pernah merasa sepi..

karna aku disini masih setia menantimu, dan disini aku masih setia menjaga kehormatanku.


Sayang...

kalau siang sudah berlalu..pejamkan matamu dg buaian do'a, begitu juga ucap do'a dariku selalu menyertaimu...

Smoga ALLAH selalu menjadikan kita dijalan yang benar. AMin...


Jodohku...

Tak terasa pena ini telah banyak ku goreskan diatas kertas putih ini, yg memang benar ini adalah tanda kerinduanku kepadamu.,

Ingatlah sayang...

aku slalu ada untukmu...

Untuk itu jgn pernah kau merasa sendiri atau sepi..

Hmm...semoga kerinduanku ini akan terjawab,seiring berjalannya waktu.

^_^ "

Senin, 26 November 2012


MATI ITU APA?




Ini memang susah di terka. Bagai mencari jawaban teka – teki kehidupan. Bukankah itu sebab kata putus asa berasal.? Namun segalanya tak akan pernah ada jawaban kala pertanyaan itu di kuakkan. Lebih dari berjuta bermilyar kata ku susun hanya untuk menerjemahkan kata MATI. Tapi semua asal jawaban tak pernah benar. Memang keserakahan ingin tau akan satu kata yang sangat misteri bagiku. Menyandarkan ketakutan , mencekam dan berlebih. Saat suatu kalimat menyandang kata MATI , semua terasa terasing. Tapi kenapa ?? itu yang aku tanyakan dan akan aku cari tau. Sulit di buktikan , memang! Tapi apa sampai segini saja tujuan dari pertanyaanku.
Mati itu sakit ?? ataukah ada alasan mendasar asal dari kesakitan itu. Pernah ku dengar secuil sabda yang sedikit memberi titik terang , kisah yang di cantum dalam Kitab suci ‘barang siapa mendengar jeritan Izroil kala mencabut nyawanya , maka matilah ia seketika mendengar jeritan itu’
Kalaupun malaikat tak mampu menangis karna sesakit yang tak pernah terlukiskan sebelumnya. Apalagi kita , kau dan aku yang hanya terlahir tanpa mukjizat. Setidaknya jika ketakutan itu mendasar pada sakit itu , maka hidup dan mati hanyalah soal waktu. Sakit itu hanya kamu (dia yang telah mati) yang tau.
 Dan dokter yang pernah memfonis seseorang meninggal atau mati itu berdasar pada strukur organ yang berfungsi. Bukan begitu ? Lalu dasar dari vonis itu pun beragam dari kecelakaan , sakit kronis , atau bahkan bunuh diri yang meyakinkan suatu alasan.
Aku juga bukan mayat hidup dalam arti sebenarnya. Entah kenapa arti dari nama itu membuatku menyimpan sejuta tanya akan kematian. Ini kan rahasia Illahi. Sampai segitu kah jawabannya ? Berpacu pada takdir.  Seakan semua itu berputar – putar dalam kelambu bilik otakku.
Bukan maksud aku untuk sok tau , atau sok mengenal mati yang sekian menjadi misteri. Tapi aku mencoba tepiskan keraguan hanya untuk secuil jawaban. Hanya itu !
Dan aku pula bukanlah manusia yang siap menjemput malaikat maut bersanding di sisiku. Karna kesakitanku itu adalah kesaktianNya. Dan ini bukti kasih sayang Tuhan yang dilimpahkan padaku. Beririlah padaku , karna aku mampu lalui ujian ini hanya dengan begitu mudahnya (nampak luar). Patut ku berbangga dan bersyukur atas sakit sayang ini.